MERANGKUM MATERI BAB 9 PAMERAN KARYA SENI RUPA
Pengertian Pameran
Manfaat Pameran
Setelah memahami tujuan dan fungsi pameran, tentunya kita juga perlu mengetahui apa manfaat kegiatan pameran. Mengacu pada penjelasan sebelumnya, berikut ini adalah beberapa manfaat pameran:
- Sebaga sarana bagi para seniman dan pencipta karya untuk menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan dalam membuat suatu produk atau karya seni yang berkualitas.
- Sebagai sarana bagi masyarakat luas untuk menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan dalam mengapresiasi hasil karya orang lain.
- Membantu masyarakat luas agar lebih mampu dalam menilai atau mengevaluasi suatu hasil karya secara objektif.
- Memberikan lebih banyak pengalaman bagi para pencipta produk atau karya seni.
- Sebagai sarana untuk melatih masyarakat dalam hal merencanakan dan menyelenggarakan suatu kegiatan.
- Sebagai sarana untuk relaksasi dan penyegaran jiwa.
Jenis Pameran Seni Rupa
MEMPERSIAPKAN PAMERAN
Setelah menyusun perencanaan kegiatan pameran sejak menentukan tujuan hingga
pembuatan proposal, maka kegiatan selanjutnya adalah mempersiapkan pelaksanaan
pameran. Kegiatan utama dalam persiapan pameran ini menyiapkan dan memilih
karya serta menyiapkan perlengkapan pameran
1. Materi Pameran
Materi pameran seni rupa di sekolah terdiri dari tiga sumber. Pertama adalah
koleksi karya tugas-tugas siswa terbaik (seni lukis, desain, dan kria atau karya
yang lain) yang dipilih oleh guru dan dikoleksi selama 1 semester.
Kedua, adalah karya-karya siswa yang dibuat atas kehendak sendiri, di luar tugas
yang diberikan oleh guru di sekolah. Dan yang ketiga, adalah karya-karya siswa yang
memenangkan lomba kesenirupaan (seni lukis, desain, kria, logo, animasi,
dan lain-lain) baik dalam tingkat lokal, nasional, maupun internasional, yang pernah
diraih oleh siswa yang sedang belajar efektif di sekolah yang mengadakan pameran.
Hendaknya materi pameran mencerminkan juga perkembangan kebudayaan masa
kini,dimana karya-karya seni rupa telah menggunakan media dan teknologi baru,
yang telah dipraktikkan oleh sebagian siswa (khususnya para siswa yang bersekolah
di kota- kota besar Indonesia), yakni seni di zaman elektronik, Seperti computer art,
video art,web art, vector art, digital painting, dan lain-lain, sehingga pengunjung
pameran mendapatkan sajian yang baru dengan wawasan seni masa kini.
2. Kurasi Pameran
Kurasi pameran biasanya ditulis kurator seni rupa, guru seni budaya (seni rupa),
dan dapat pula ditulis oleh siswa yang berbakat menulis kritik seni. Penulisan iformatif
tentang koleksi materi pameran (seni lukis, seni grafis, desain, kria, dan lain- lain)
agar mudah dipahami oleh pengunjung pameran. Baik dari aspek konseptual, aspek visual,
aspek teknik artistik, aspek estetik, aspek fungsional, maupun aspek nilai seni, desain,
atau kria yang dipamerkan.
Fungsi seorang kurator antara lain menganalisis berbagai faktor keunggulan seni yang
dipamerkan, di samping menunjukkan pula kecenderungan kreatif peserta pameran, baik
untuk bidang seni lukis , desain, atau kria. Sehingga pengunjung mendapatkan bahan
banding untuk mengapresiasi karya yang diamatinya. Artikel kurasi pameran dimuat
dalam katalog pameran, sehingga isinya menjadi topik bahasan yang menarik dalam
aktivitas diskusi yang dilaksanakan.
3. Aktivitas Diskusi
Kegiatan diskusi diselenggarakan sebagai rangkaian kegiatan pameran. Tujuannya adalah
pengembangan wawasan dan sikap apresiatif. Bagi pameris adalah ajang evaluatif
(mendapatkan masukan dari peserta diskusi) dan sekaligus sebagai peluang menjelaskan
gagasan dan tujuan seni yang diciptakannya, alia pertanggunggjawaban karya.
Sebagai pembicara utama, biasanya dipilih pekritik seni rupa, atau tokoh lain yang dipandang
layak karena keahliannya telah diakui ditengah masyarakat. Pembicara menyampaikan
makalah sebagai topik kajian diskusi (makalah dibagikan kepada semua peserta).
Diskusi dipandu oleh moderator (yang berwawasan seni baik), bisa oleh siswa, perupa,
atau guru seni budaya. Kegiatan diskusi dikelola olah panitia pameran, dan
didokumentasikan dalam bentuk cacatan tertulis, audio, foto, video, atau film,
sesuai kemampuan panitia pameran
Evaluasi Pameran
Kegiatan pameran mulai dari Persiapan Pameran, Pelaksanaan Pameran sampai pada kegiatan akhir pameran adalah Evaluasi Pameran. Mulai dari pembentukan panitia, rapat perdana untuk membagi tugas masing-masing personil dalam kepanitiaan, dan juga sampai pada kegiatan pembuatan proposal guna untuk bekal mencari dana untuk kegiatan (Persiapan Pameran), sampai pada gladi kotor, gladi bersih, pelaksanaan pameran, dan terakhir sampai pada evaluasi, semua harus dilalui satu persatu, tahap demi tahap, kegiatan pameran akan selesai juga.
Secara istilah bahwa yang dimaksud evaluasi adalah kegiatan melihat, memperhatikan, kemudian mengoreksi kembali dari proses awal atau tahap 1, pelaksanaan pameran atau tahap 2, sampai tahap 3 atau tahap akhir kegiatan pameran. Apakah ada kesulitan, atau keganjalan, hambatan-hambatan apa yang sekiranya perlu diatasi pada kegiatan berikutnya. Dari hasil evaluasi tersebut tentunya akan didapat sebuah keuntungan-keuntungan diantaranya :
- Dengan diadakannya evaluasi diharapkan kegiatan berikutnya dapat berjalan lebih baik dan lebih lancar dibanding yang telah lalu.
- Prediksi anggaran dapat diketahui dengan akurasi sekitar 90 persen. Data yang lalu akan memberikan informasi mengenai jumlah anggaran yang akan dikeluarkan nantinya.
- Evaluasi merupakan sarana memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas kegiatan sebuah pameran.
- Dapat dijadikan acuan untuk kegiatan berikutnya karena digunakan sebagai bahan perencanaan kegiatan berikutnya
- memberikan semangat para donatur sebab uangnya benar-benar digunakan dalam kegiatan.
Kesimpulannya adalah bahwa kegiatan pameran merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat bagi siswa, dengan kegiatan pameran maka siswa dilatih untuk berorganisasi, siswa dilatih untuk mengemukakan pendapatnya, siswa dilatih untuk berdiskusi, menghormati pendapat orang lain, dan siswa dilatih etika bermusyawarah. Intinya adalah kegiatan pameran adalah sarana melatih siswa untuk terus berlatih, jika nanti benar-benar sudah terjun dalam masyarakat secara nyata, maka siswa tersebut tidak kesulitan dalam berorganisasi.
Komentar
Posting Komentar