PAMERAN KARYA SENI RUPA
KARYA SENI RUPA 2 DIMENSI
1. KARYA LUKISAN
Judul Lukisan : “Badai” (The Storm)
Pelukis : Raden Saleh Aliran Lukisan : Romantisme
Lukisan ini dibuat pada tahun 1851 dengan media cat minyak di atas kanvas dengan ukuran 97 x 74 cm. Lukisan Raden Saleh yang berjudul “Badai” ini merupakan ungkapan khas karya yang beraliran Romatisme. Dalam aliran ini seniman sebenarnya ingin mengungkapkan gejolak jiwanya yang terombang-ambing antara keinginan menghayati dan menyatakan dunia (imajinasi) ideal dan dunia nyata yang rumit dan terpecah-pecah.
Dalam lukisan “Badai” ini, dapat dilihat bagaimana Raden Saleh mengungkapkan perjuangan yang dramatis dua buah kapal dalam hempasan badai dahsyat di tengah lautan. Suasana tampak lebih menekan oleh kegelapan awan tebal dan terkaman ombak-ombak tinggi yang menghancurkan salah satu kapal. Dari sudut atas secercah sinar matahari yang memantul ke gulungan ombak, lebih memberikan tekanan suasana yang dramatis.
2. KARYA KALIGRAFI
Title : "Fii Sabiilillaah"
Artist : Syaiful Adnan
Year : 1977
Karya Syaiful Adnan “Fiisabillaah” (1977) ini merupakan lukisan kaligrafi Arab yang mengungkapkan ayat Alquran. Secara visual, kaligrafi itu bisa dilihat dekat dengan bentuk dasar khat Kufi yang memiliki karakter menyiku dan menyudut. Akan tetapi, Syaiful Adnan telah menggubah kaligrafinya dengan gaya pribadi yang artistik dan khas dalam bentuk-bentuk yang menyerupai pedang yang tajam. Surat Alhujaraat ayat 15 ditampilkan dalam latar putih dengan bidang-bidang tekstural dan garis-garis retak yang memberi kesan arkhaik. Rangkaian tandatanda visual itu mencitrakan lembaran naskah suci keramat yang diletakkan pada latar belakang warna redup hijau lumut.
Pada tahun 1970-an, kaligrafi Arab yang menggungkapkan ayat-ayat suci Al-qur'an marak menjadi idiom Islami dalam seni lukis modern Indonesia. Hal itu sejalan juga perkembangan seni lukis abstrak dan simbolis yang merepresentasikan nilai-nilai dan norma islami. Fenomena tersebut itu sebenarnya sejalan dengan gelombang pasang keimanan di seluruh dunia Islam pada tahun 1970-an di Indonesia pasca tumbangnya ideologi komunisme. Perkembangan seni lukis kaligrafi selanjutnya dipertegas dengan pameran-pameran berskala nasional dan Festival Istiqlal yang sangat signifikan. Sejak masa itulah Syaiful Adnan muncul sebagai pelukis kaligrafi yang sangat potensial.
Dalam karya ini, terkandung makna sesuai dengan surat Alhujaraat ayat 15 yang menjadi pokok lukisan. Orang-orang mukmin adalah mereka yang beriman pada Allah dan Rasul-Nya, kemudian tiada ragu-ragu berjuang di jalan Allah dengan harta dan diri mereka. Perjuangan itu misalnya dengan mendirikan masjid atau usaha penyebaran dakwah Islam.
3. KARYA RELIEF
Judul : Relief Kuwera dan Hariti
By : Raja Indra
Tahun : 1836
Deskripsi :
Relief Kuwera atau Ayataka adalah relief yang terukir pada bagian dinding utara di bilik penampil. Kuwera sendiri adalah raksasa pemakan manusia yang dikisahkan melakukan pertobatan setelah bertemu dengan Budha. Kuwera ini memiliki istri bernama Hariti. Hariti sendiri memiliki kisah hidup yang sama dengan Kuwera. Ia adalah raksasa pemakan manusia yang juga akhirnya bertobat setelah bertemu Budha. Hariti kemudian menjadi seorang pelindung bagi anak-anaknya dengan Kuwera.
4. KARYA POSTER
Semua orang pasti ingin memberikan hal terbaik untuk dunia, entah dari karyanya, dari perbuatannya dan hal yang bermanfaat yang lainnya. Karena dalam sabdanya Rasulullah berkata “Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lainnya”
Akan tetapi agar kita bisa memberikan hal terbaik untuk manusia yang lain kita memerlukan ilmu yang mumpuni. Sebenarnya bisa-bisa saja kita memberikan manfaat dengan hal biasa-biasa saja. Tetapi menurut saya pribadi semakin banyak ilmu yang kita miliki, kita bisa memberikan manfaat yang besar juga.
Poster diatas menerangkan betapa pentinya ilmu untuk mengubah dunia. Jika kita memiliki ilmu yang melimpah secara otomatis kita bisa mengajak orang-orang untuk melakukan hal-hal yang baik. Selain itu kita juga bisa menghapuskan segala bentuk perbuatan yang tidak seharusnya dilakukan di dunia ini.
5. KARYA FOTOGRAFI
menceritakan tentang kehidupan di pabrik payung tradisional di Mandalay, Myanmar. Untuk memproduksi payung tradisional dan tidak dapat dilakukan oleh satu orang saja tetapi ada pembagian kerjanya. Masing-masing pekerja bertanggung jawab mengerjakan bagian demi bagian dan bekerjasama untuk menyelesaikan satu buah payung cantik putih yang satu ini.
KARYA SENI RUPA 3 DIMENSI
1. KARYA PATUNG
2. KARYA ARSITEKTUR
4. KARYA KERAMIK
5. KARYA INSTALASI
Judul : Patung Jendral Soedirman
By : Dosen Seni Rupa ITB Sunaryo
Tahun : 2003
Media : Perunggu
Deskripsi :
Patung Jendral Soedirman yang tingginya 12 meter berdiri memberi hormat di Jl. Soedirman di Jakarta Pusat. Patung Jendral Soedirman umumnya adalah 6,5 meter sedangkan alasnya adalah 5,5 meter. Patung ini dirancang oleh ITB Dosen Seni Rupa Sunaryo dan dibangun dari 4 ton perunggu. Peresmian monumen itu awalnya direncanakan pada 22 Juni 2003 dihari ulang tahun Jakarta yang ke-476 tetapi, harus ditunda sampai 6 Agustus 2003.
Judul : Lawang Sewu
By : C. Citroen
Tahun : 1904
Deskripsi :
Bangunan yang merupakan salah satu bangunan bersejarah di Indonesia ini dahulunya merupakan sebuah gedung perkantoran naripada Nederlands Indische Spoorweg Maatschappij (NIS). pertama kali dibangun pada tahun 1904 dan selesai pada tahun 1907. Kini Lawang Sewu yang dirancang oleh C. Citroen ini berubah status menjadi sebuah museum. Disebut Lawang sewu karena jumlah pintu pada bangunan ini jumlahnya sangat banyak, meski sebenarnya tidak mencapai seribu buah.
3. KARYA SENI KRIYA
Judul : Mobil Koran
By : AziziAL
Tahun : 2019
Media : Lem dan Koran bekas
Deskripsi :
Mobil Koran ini terbuat dari Lem dan Koran bekas. Pembuatan Mobil Koran ini dengan cara menempel koran yang dicampur dengan lem lalu dibentuk dengan koran tersebut. Kemudian cetak menggunakan tangan. Pengeringan menggunakan sinar matahari langsung. Pemberian warna bisa menggunakan pilok. Dalam mobil itu memiliki gradasi warna yang berbeda. Mantapkan!
4. KARYA KERAMIK
Judul : Keramik Klampok
Kandar : Kandar Atmomiharjo
Tahun : 1957
Media : Tanah Liat
Deskripsi :
Kandar Atmomiharjo (seorang guru), pada tahun 1935 mendapat kesempatan dari Pemerintah Belanda untuk belajar ilmu keramik selama setahun di Keramische Laboratorium di Bandung. Sepulangnya beliau dari Bandung kemudian diberi tugas untuk memimpin perusahaan keramik milik pemerintah Belanda di Klampok selama lima tahun. di tahun 1957, Kandar Atmomiharjo mendirikan industri keramik yang diberi nama Meandallai. Industri ini berhasil menyerap cukup banyak tenaga kerja dan berhasil memicu industri serupa tumbuh di Klampok. Dari sinilah kerajinan Klampok mulai tumbuh. Keramik Klampok mencapai puncak kejayaan di tahun 1980-1990an.
5. KARYA INSTALASI
Judul : Getah Getih
By : Joko Avianto
Tahun : 2018
Media : Bambu
Deskripsi :
Sebuah instalasi seni publik ini terbuat dari 1.500 bambu dan 73 bambu penyangga yang melambangkan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-73. Joko Avianto sang pembuat karya, menuturkan karya ini terinspirasi dari bentuk penujuk arah mata angin, ujungnya dibuat seperti ikatan tambang yang melambangkan persatuan. Getah Getih dibangun dalam rangka memeriahkan pesta olahraga Asian Games 2018 pada Agustus lalu.
Komentar
Posting Komentar